Teks Eksplanasi Tsunami

   Tsunami adalah bencana alam yang disebabkan oleh gempa bumi atau erupsi gunung di bawah laut, faktor-faktor tersebut bisa meyebabkan pergesaran lempeng bumi yang berbenturan memicu timbulnya energi luar biasa pada air laut. Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang artinya gelombang di Pelabuhan. Tsunami pertama kali terjadi pada tahun 479 masehi saat bangsa Persia menyerang sebuah desa di Yunani Kuno bernama Potidaea, saat itu air laut lebih surut daripada biasanya sehingga membuka jalur yang menguntungkan pasukan penyerang. Belum sampai tengah perjalanan, air laut kembali dan gulungan ombaknya lebih tinggi dari yang pernah manusia lihat sebelumnya dan para penyerang pun tersapu oleh ombak tersebut. Tsunami biasa dikenal sebagai gelombang pasang, akan tetapi tsunami sebenarnya tidak ada kaitannya sama sekali dengan gaya gravitasi bulan dan matahari yang menjadi sebab pasang dan surut. Tsunami adalah versi lebih besar dari ombak atau gelombang laut dan tsunami memiliki lembah dan bukit.

   Terdapat perbedaan pada ombak biasa dan tsunami yaitu darimana energi tersebut berasal, pada ombak biasa energinya berasal dari angin sedangkan tsunami energinya berasal dari (erupsi gunung, gempa, dan longsor) di dasar laut. Tsunami terjadi akibat faktor di dasar laut yang menyebabkan pergeseran lempeng bumi dan memicu timbulnya energi luar biasa pada air laut, energi ini kemudian bergerak ke atas permukaan laut dan menggerakkan air laut sehingga permukaan air laut meninggi di atas garis normal, tetapi gaya gravitasi menariknya kembali turun kebawah sehingga energi tadi terpecah secara horizontal dan dari sinilah terjadinya tsunami yang bergerak hingga kecepatan 800 kilometer per jam. Gelombang tsunami mulai meninggi saat sampai laut dangkal. Semakin berkurangnya volume air laut, energi besar dalam air tadi menjadi tertekan lalu kecepatan gelombangnya menurun tetapi ketinggian gelombang akan naik drastis hinga bisa lebih dari 30 meter. Saat lembah gelombang tsunami lebih dulu mencapai pantai, laut di pantai akan surut lebih jauh dari biasanya dan ini merpukan tanda-tanda akan terjadinya tsunami. Tsunami akan menyapu orang-orang di pantai dan menghancurkan bangunan dan pepohonan yang letaknya jauh dari bibir pantai, terutama di kawasan dataran rendah. Setelah Gelombang tsunami berlalu, banjir akibat tsunami akan menyurut dan menyisakan puing-puing apapun yang sebelumnya terseret oleh gelombang tsunami.

   Peristiwa tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 di Samudra Hindia merupakan salas satu fenomena alam yang paling banyak menelan korban jiwa sepanjang sejarah. Lebih dari 200.000 orang meninggal dunia di Asia Tenggara. Disejumlah wilayah, manusia mencoba menghentikan tsunami dengan membangun dinding laut, kanal banjir dan terusan, tetapi tidak selalu berhasil. Di Tahun 2008, dinding banjir yang membentengi fasilitas nuklir di Fusima tidak dapat membendung gelombang tsunami di Jepang. Hal ini menyebabkan kebocoran reaktor nuklir dan memakan lebih dari 18.000 korban jiwa. Ilmuwan dan para pembuat kebijakan kemudian memutuskan untuk memfokuskan pada upaya peringatan dini yaitu memantau tekanan dibawah laut dan aktivitas seismik dan juga membuat jaringan komunikasi global untuk menyebarkan informasi peringatan tsunami dalam waktu singkat.

  Faktanya, tsunami dapat menjadi satu fenomena alam yang sangat membahayakan bagi manusia. Hal ini dikarenakan tidak hanya bangunan yang mengalami kerusakan, kejadian itu pun juga dapat merenggut nyawa banyak orang. Dengan ini, kita harus lebih waspada pada tanda-tanda akan terjadinya bencana alam dan tidak menyepelekannya. Tetapi, kita tidak perlu takut sebab tidak seluruh letusan gunung merapi ataupun gempa di laut yang terjalin diiringi oleh gelombang tsunami.

Komentar

Posting Komentar